Selasa, 16 Februari 2016

Divergence Trading

0 komentar
Di artikel sebelumnya, sekilas kita sudah menyinggung masalah divergence trading. Nah, kali ini mari kita bahas lebih detil tentang divergence trading ini. Apa sih sebenernya divergence trading?

Pada dasarnya, divergence trading adalah trading menggunakan patokan "perbedaan" antara pergerakan harga dengan pergerakan indicator oscillator. Anda bisa menggunakan MACD, RSI, stochastic dan yang sejenisnya.

Divergence trading sangat berguna bagi kita untuk bisa mengidentifikasi kapan saat sebuah trend akan berlangsung terus, atau kapan sebuah trend mulai melambat dan kecenderungan untuk berbalik arah. Kemampuan untuk mengidentifikasi apakah trend masih akan lanjut atau akan berbalik pastinya sangat kita perlukan. Lah, kita kan tentunya gak ingin "telat masuk" dalam mengikuti sebuah trend. Masih mending klo cuma telat masuk sih, lebih parah lagi klo sampai "salah masuk" yang buntutnya jadi sell di lembah atau buy di puncak.

Ok, sebelum menggunakan divergence dalam ber-trading, kita perlu memahami dulu teori dasar dalam divergence trading ini. Secara umum, divergence dapat dibedakan menjadi regular divergence dan hidden divergence.


Regular Divergence

Regular divergence secara umum menunjukkan tanda adanya indikasi pembalikan trend yang sedang berlangsung. Apabila harga dalam posisi lower-low sedangkan oscillator dalam posisi higher-low, menunjukkan indikasi adanya pembalikan trend (reversal) dari trend turun ke trend naik. Contohnya seperti gambar berikut:

 

Sedangkan jika harga mencapai kondisi higher-high sedangkan oscillator dalam posisi lower-high, kondisi ini menunjukkan indikasi adanya pembalikan trend (reversal) dari trend naik ke trend turun. Contohnya seperti gambar berikut:


Hidden Divergence

Hidden divergence secara umum menunjukkan indikasi penerusan trend yang sedang berjalan. Apabila harga dalam posisi higher-low, sedangkan oscillator dalam posisi lower-low, ini menunjukkan adanya indikasi trend naik akan terus berlanjut. Contoh seperti gambar berikut:



Sedangkan apabila harga dalam posisi lower-high sedangkan oscillator dalam posisi higher-high, ini menunjukkan adanya indikasi trend turun akan terus berlanjut. Contohnya seperti gambar berikut:



Nah, chart-chart di atas menunjukkan contoh-contoh divergence dengan berbagai variasinya. Ada baiknya kita bisa mengidentifikasi terjadinya divergence ini supaya kita bisa mengambil posisi yang tepat di setiap pergerakan harga.

Ngomong-ngomong masalah divergence, saya jadi teringat masa-masa awal belajar trading nih. Soalnya, pelajaran tentang divergence ini adalah pelajaran kedua setelah Fibonacci yang diajarkan oleh mentor saya, yang terus terang nih, bikin saya lumayan banyak panen omelan gara-gara susah ngeh-nya. Yah maklumlah, dasarnya emang lemot sih, hahaha.

sumber: seputarforex.com 

Leave a Reply


 
Trading valuta asing berdasarkan margin mengandung potensi keuntungan tinggi, tapi juga potensi risiko tinggi yang mungkin tidak cocok untuk semua investor. Sebelum memutuskan untuk trading valuta asing, Anda harus dengan hati-hati mempertimbangkan tujuan investasi, tingkat pengalaman, dan selera risiko Anda. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan hasil masa depan, yang bisa berbeda karena volatilitas pasar. Ada kemungkinan bahwa Anda bisa saja kehilangan sebagian atau semua investasi awal Anda sehingga sebaiknya jangan menginvestasikan uang yang tidak dapat Anda tanggung kerugiannya. Anda harus menyadari tentang semua risiko yang terkait dengan trading valuta asing, dan meminta nasihat dari penasihat keuangan independen jika Anda memiliki keraguan.
KAJIANFOREX (Pusat Informasi pembelajaran Forex terpercaya) © 2015 | Designed By Blog Minan