Dalam dunia trading forex, scalping ini adalah kegiatan
trading dengan target profit sedikit namun dilakukan berulang-ulang.
Sehingga seorang scalper sering keluar masuk pasar dengan cepat.
Scalping ditujukan untuk mencuri keuntungan dalam rentang pips yg kecil
5-10 pips saja. Dan nantinya dengan digabungkan dengan money management
trader mengakali dengan membesarkan lot, sehingga nantinya tetap
diperoleh secara real uang/dollar yg besar. Trader yang menggunakan
strategi forex scalping sering dikenal sebagai scalpers.
Ada beberapa teknik strategi scalping yang bisa diterapkan dalam dunia trading forex
1. Tentukan TREND
Langkah pertama adalah menentukan trend. Menentukan trend
menjadi sangat penting sebab akan membantu kita memperkirakan pergerakan
harga kedepannya. Jika trend adalah naik maka Anda sebaiknya
hanya akan fokus mencari sinyal Buy. Sebaliknya, trend-nya adalah turun
maka Anda hanya akan mencari sinyal Sell. Sebuah trend naik (uptrend)
memiliki ciri sederetan “puncak” yang lebih TINGGI daripada puncak
sebelumnya, serta sederetan “lembah” yang juga lebih TINGGI daripada
lembah sebelumnya.
Sebaliknya, trend turun (downtrend) memiliki ciri sederetan puncak
yang lebih RENDAH daripada puncak sebelumnya, serta sederetan lembah
yang juga lebih RENDAH daripada lembah sebelumnya.
Perhatikan contoh grafik dibawah ini. Anda bisa lihat USD/CAD berada
dalam kondisi uptrend. Ini artinya Anda hanya akan mencari peluang untuk
mengambil posisi Buy.
2. Tentukan Waktu OP
Langkah selanjutnya adalah memutuskan bagaimana cara untuk masuk
posisi. Secara umum seorang scalper akan memilih memanfaatkan saat
terjadinya koreksi atau memilih saat terjadinya breakout.
Seorang scalper yang memilih memanfaatkan koreksi akan fokus saat harga
mengalami koreksi untuk mencari sinyal Buy di harga rendah atau
memanfaatkan terbentuknya “lembah”. Sebaliknya, scalper yang menggunakan
cara breakout akan memanfaatkan break out hanya akan masuk posisi Buy
jika harga menembus resistance dengan perkiraan harga akan membentuk
“puncak” baru.
Perhatikan grafik dibawah ini :
Scalper yang memanfaatkan koreksi akan masuk posisi Buy saat harga turun
dan cenderung membentuk “lembah” baru yang lebih tinggi dibandingkan
lembah sebelumnya. Dengan memanfaatkan garis Fibonacci retracement
terlihat harga mengalami koreksi dan tertahan di garis fibo 50%. Nah, di
level inilah Anda bisa mengambil posisi Buy.
Perhatikan grafik di bawah ini
Seorang scalper yang memanfaatkan strategi breakout akan menunggu hingga
harga menembus resistance dengan asumsi harga akan naik dan akan
membentuk puncak yang baru.
3. Atur RESIKO
Hal terpenting dari setiap trading adalah me-manage resiko yang
mengiringi transaksi setiap transaksi. Agar strategi yang Anda lakukan
berjalan sesuai rencana maka Anda juga harus menyiapkan langkah-langkah
apabila analisa Anda salah.
Untuk menentukan batasan resiko ini banyak sekali caranya. Namun untuk
scalper, disarankan untuk tidak meresikokan lebih dari 1% dari modal
Anda tiap kali melakukan transaksi.
Selain itu untuk menentukan batasan kerugian juga bisa memanfaatkan
penembusan support atau resistance yang terbentk dari koreksi, seperti
terlihat pada grafik dibawah ini:
Jika Anda menggunakan strategi breakout maka batasan kerugian Anda
adalah jika ternyata harga berbalik arah dan kembali menembus support
atau resistance, perhatikan grafik dibawah ini:
Silahkan latih kemampuan anda dengan memanfaatkan fasilitas Akun Demo terlebih dahulu sampai anda paham dan mahir.
Sumber: dasarforex.com
Minggu, 31 Januari 2016
Strategi profit dengan Dengan Teknik Scalping
Categories :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)